Jumat, 14 September 2012

Pengertian Obligasi

Obligasi adalah sejenis dengan notes yang timbul dari sebuah perjanjian kontrak dimana pemilik obligasi tersebut akan menerima pembayaran dari yang mengeluarkan obligasi tersebut pada suatu tanggal tertentu dengan sejumlah uang yang tertera dalam obligasi tersebut (face value) dan dikenakan tingkat bunga tertentu.

Pada dasarnya, ada 2 jenis obligasi yaitu obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah. Obligasi perusahaan adalah obligasi yang penerbitnya perusahaan swasta. Obligasi diperdagangkan di bursa efek. Bagi investor, obligasi perusahaan merupakan salah satu alternative lahan investasi.
 
Kelebihan dari obligasi perusahaan swasta adalah bahwa ia berani menawarkan suku bunga yang tinggi, sebab obligasi ini juga harus bersaing dengan lahan investasi lain seperti saham yang lebih berpotensi memberikan penghasilan yang lebih tinggi. Namun demikian, perlu pula diwaspadai persyaratan yang tercantum dalam obligasi tersebut, apakah callability dijamin atau tidak, dan lain sebagainya.

Tahapan yang harus dilalui untuk mengeluarkan obligasi :
  1. mendapat persetujuan dari security exchange commission
  2. menetapkan tanggal jatuh tempo dan bunga yang ditawarkan
  3. berhubungan dengan stockbroker untuk mencari pembeli
  4. mengumumkan kepada masyarakat
  5. stock broker akan menerima fee atas jasa yang diberikannya
Faktor yang menentukan harga jual :
  1. kondisi dari obligasi secara umum
  2. resiko dari obligasi tersebut
  3. keadaan ekonomi di masa yang akan datang
Keuntungan Obligasi
Keuntungan pertama adalah memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon. Hal ini merupakan ciri utama obligasi, di mana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI. Keuntungan yang kedua adalah keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).

Di samping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi juga dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Karena itu, bila Anda menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat Anda membelinya, maka Anda sebagai pemegang obligasi memperoleh selisih yang disebut dengan capital gain.