Jumat, 14 September 2012

Yield Obligasi

Current Yield

Current yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Current yield = (bunga tahunan/harga obligasi)

Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:
Current Yield   = Rp 170.000.000
                           Rp 980.000.000
= 17.34%


Yield To Maturity

YTM adalah tingkat pengembalian yang akan didapatkan oleh investor obligasi jika investor tersebut memegang obligasi tersebut sampai waktu jatuh temponya.
YTM dapat dihitung menggunakan formula sebagai berikut :

Dengan : 
I = besarnya kupon
NP = nilai pari
HP = harga pasar
N = waktu jatuh tempo
Contoh :
Tn A membeli obligasi dengan nilai pari $10000, dengan kupon $1000 jatuh tempo dalam waktu 10 tahun. Harga pasar saat itu adalah $9500.



Pengertian Obligasi

Obligasi adalah sejenis dengan notes yang timbul dari sebuah perjanjian kontrak dimana pemilik obligasi tersebut akan menerima pembayaran dari yang mengeluarkan obligasi tersebut pada suatu tanggal tertentu dengan sejumlah uang yang tertera dalam obligasi tersebut (face value) dan dikenakan tingkat bunga tertentu.

Pada dasarnya, ada 2 jenis obligasi yaitu obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah. Obligasi perusahaan adalah obligasi yang penerbitnya perusahaan swasta. Obligasi diperdagangkan di bursa efek. Bagi investor, obligasi perusahaan merupakan salah satu alternative lahan investasi.

Mengenal Obligasi

Pengenalan Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap diatas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintahAmerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan utang dibawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang dibawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).

Senin, 03 September 2012

Indeks Harga Saham & Obligasi

A.  INDEKS HARGA SAHAM

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Indeks ini berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah keadaan pasar sedang aktif atau sedang lesu.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:

Daya Tarik Saham

1.     Apa yang menjadi daya tarik saham?

Ada 2 keuntungan yang didapat pemodal dengan berinvestasi pada saham, yaitu melalui dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan oleh perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen biasanya dibagikan setelah ada kesepakatan pemegang saham dan biasanya 1 tahun sekali.
Sedangkan capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual. Sebagai contoh, misalnya anda membeli saham perusahaan A dengan harga per lembar saham Rp1.400 dan menjual dengan harga Rp 2.000 per lembar saham, berarti anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 600 per lembar saham. Umumnya investor jangka pendek mengharapkan keuntungan ini.

2.      Bagaimana agar investor berhak mendapatkan dividen?

Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemegang saham tersebut harus memegang sahamnya untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemegang saham mendapat uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan.